Nama : Nurma Yeni Yuli Lestari
NPM : 15111365
Kelas : 1 KA 35
Tugas ISD Materi 3
Individu, Keluarga dan Masyarakat
Pengertian Individu
Individu
berasal dari kata individum (Latin), Yaitu satuan kecil yang tidak dapat dibagi
lagi. Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri
sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu
dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.
1. Raga,
merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu
yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama
2. Rasa,
merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda
isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan
3. Rasio
atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri,
mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan
alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera.
4. Rukun
atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup
berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi.
PENGERTIAN
PERTUMBUHAN
Pertumbuhan (Growth) adalah dapat diartikan sebagai :
Pertumbuhan (Growth) adalah dapat diartikan sebagai :
Perubahan
secara kuantitatif selama siklus hidup tanaman yang bersifat tak terbalikkan
(Irreversible). Bertambah besar ataupun bertambah berat tanaman atau bagian
tanaman akibat adanya penambahan unsur-unsur struktural yang baru. Peningkatan
ukuran tanaman yang tidak akan kembali sebagai akibat pembelahan dan pembesaran
sel.
Faktor – faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan
·
Pendirian
Nativistik yaitu Pertumbuhan individu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor
yang dibawa sejak lahir.
·
Pendirian
Empiristik dan Envinronmentalistik yaitu Pertumbuhan individu semata-mata
tergantung kepada lingkungan sedangkan dasar tidak berperanan sama sekali.
·
Pendirian
Konvergensi dan Interaksionisme yaitu Interaksi antara dasar dan linkunagan
dapat menentukan pertumbuhan individu.
·
Tahap
pertumbuhan Individu berdasarkan Psikologi
Fungsi – fungsi Keluarga
Fungsi
keluarga adalah suatu pekerjaan- pekerjaan atau tugas-tugas yang harus
dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu.
1. FUNGSI
KELUARGA
1. Fungsi biologis :
a. Meneruskan keturunan
b. Memelihara dan membesarkan anak
1. Fungsi biologis :
a. Meneruskan keturunan
b. Memelihara dan membesarkan anak
2. Fungsi
Psikologis :
a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman
b. Memberikan perhatian di antara anggota keluarga
3. Fungsi sosialisasi :
a. Membina sosialisasi pada anak
b. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak
4. Fungsi ekonomi :
a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
b. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga
5. Fungsi pendidikan :
a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya
b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa
a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman
b. Memberikan perhatian di antara anggota keluarga
3. Fungsi sosialisasi :
a. Membina sosialisasi pada anak
b. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak
4. Fungsi ekonomi :
a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
b. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga
5. Fungsi pendidikan :
a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya
b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa
DEFINISI
KELUARGA
Menurut Duvall dan Logan ( 1986 ) :
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.
Pengertian Masyarakat
Berikut di bawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi dunia.
Berikut di bawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi dunia.
1. Menurut
Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan
menghasilkan kebudayaan.
2. Menurut
Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan
organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara
kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
Perbedaan 2 Golongan Masyarakat
(1) Masyarakat Non Industri
Kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group).
(a) Kelompok primer
Kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group).
(a) Kelompok primer
Dalam
kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat,
lebih akrab. Di karenakan para anggota kelompok sering berdialog, bertatap
muka, sehingga mereka mengenal lebih dekat, lebih akrab.Contoh-contoh kelompok
primer, antara lain : keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar,kelompok
agama, dan lain sebagainya.
(b)
Kelompok sekunder
Antara
anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak Iangsung, formal, juga
kurang bersifat kekeluargaan. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya partai politik, perhimpunan serikat
kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya. Inti perbedaan yang
terjadi adalah Kelompok tidak resmi
(informal group) tidak berstatus resmi dan tidak didukung oleh Anggaran Dasar
(AD) dan Anggaran Rumah tangga (ART) seperti yang lazim berlaku pada kelompok
resmi.
(2) Masyarakat Industri
Durkheim
mempergunakan variasi pembagian kerja sebagai dasar untuk mengklasifikasikan
masyarakat, sesuai dengan taraf perkembangannya. Contoh : tukang roti, tukang
sepatu,tukang bubut, tukang las, ahli mesin, ahli listrik dan ahli dinamo,
mereka dapat bekerja secara mandiri.
HUBUNGAN
INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
· Hubungan individu dengan dirinya
sendiri
Hubungan
individu dengan diri sendiri terdapat 3 sistem kepribadian, yaitu ID ( ES ),
EGO dan SUPER EGO. Jika EGO gagal menjaga keseimbangan antara dorongan dari ID
dan larangan dari SUPER EGO maka individu akan mengalami konflik batin terus –
menerus.
· Hubungan individu dengan keluarga
Hubungan
individu dengan keluarga terdiri dari hubungan biologis, psikologis dan social.
· Hubungan individu dengan lembaga
Hubungan
individu dengan lembaga terdiri dari nilai – nilai dan norma – norma.
· Hubungan individu dengan komunitas
Hubungan
individu dengan komunitas atau sosialisasi terdiri dari penyebaran nilai dan
budaya.
· Hubungan individu dengan masyarakat
Hubungan
individu dengan masyarakat sebagai lingkungan makro terdiri dari sifat – sifat
makro ( mencakup komunitas, keluarga, lembaga dan individu ), lebih bersifat
abstraksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar