Nama : Nurma Yeni Yuli Lestari
NPM : 15111365
Kelas : 1 KA 35
Tugas ISD Materi 2
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan
Pengertian
Penduduk
Pada
hakekatnya, pengertian mengenai penduduk lebih ditekankan pada komposisi umur,
jenis kelamin dan lain-lain, tetapi juga klasifikasi tenaga kerja dan watak
ekonomi, tingkat pendidikan, agama, ciri sosial, dan angka statistik lainnya
yang menyatakan distribusi frekuensi.
Penduduk
atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:Pertama orang
yang tinggal di daerah tersebut. Dan kedua orang yang secara
hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang
mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan,
tetapi memilih tinggal di daerah lain. Dalam sosiologi, penduduk adalah
kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
Pengertian
masyarakat
Masyarakat (sebagai terjemahan
istilah society) adalah
sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi
terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang
berada dalam kelompok tersebut.
Keterkaitan antara penduduk, masyarakat dan kebudayaan
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang
erat antara satu sama lainnya. Dimana penduduk adalah sekumpulan manusia yang
menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.Sedangkan masyarakat merupakan
sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan
terikat oleh peraturan – peraturan yang berlaku di dalam wilayah tersebut. Masyarakat
tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan; baik yang mereka
dapat dari nenek moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring
dengan berjalannya waktu.
Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan
merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil
karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang
kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia (
masyarakat ) tersebut.
Permasalahan penduduk dan Rumusan angka Kelahiran
Tentang permasalahan penduduk
menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat. Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Tentang permasalahan penduduk
menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat. Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah sosial dapat dikategorikan
menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.
Rumusan angka Kelahiran
Dalam demografi, istilah tingkat kelahiran atau crude birth rate (CBR) dari suatu populasi adalah jumlah kelahiran per 1.000 orang tiap tahun. Secara matematika, angka ini bisa dihitung dengan rumus CBR = n/((p)(1000)); di mana n adalah jumlah kelahiran pada tahun tersebut dan p adalah jumlah populasi saat penghitungan. Hasil penghitungan ini digabungkan dengan tingkat kematian untuk menghasilkan angka tingkat pertumbuhan penduduk alami (alami maksudnya tidak melibatkan angka perpindahan penduduk (migrasi).
Pengertian Dinamika Penduduk
Dinamika kependudukan adalah perubahan kependudukan untuk suatu daerah tertentu dari waktu ke waktu. pertumbuhan penduduk akan selalu dikaitkan dengan tingkat kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk atau migrasi baik perpindahan ke luar maupun ke luar. Pertumbuhan penduduk adalah peningkatan atau penurunan jumlah penduduk suatu daerah dari waktu ke waktu.
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.
Rumusan angka Kelahiran
Dalam demografi, istilah tingkat kelahiran atau crude birth rate (CBR) dari suatu populasi adalah jumlah kelahiran per 1.000 orang tiap tahun. Secara matematika, angka ini bisa dihitung dengan rumus CBR = n/((p)(1000)); di mana n adalah jumlah kelahiran pada tahun tersebut dan p adalah jumlah populasi saat penghitungan. Hasil penghitungan ini digabungkan dengan tingkat kematian untuk menghasilkan angka tingkat pertumbuhan penduduk alami (alami maksudnya tidak melibatkan angka perpindahan penduduk (migrasi).
Pengertian Dinamika Penduduk
Dinamika kependudukan adalah perubahan kependudukan untuk suatu daerah tertentu dari waktu ke waktu. pertumbuhan penduduk akan selalu dikaitkan dengan tingkat kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk atau migrasi baik perpindahan ke luar maupun ke luar. Pertumbuhan penduduk adalah peningkatan atau penurunan jumlah penduduk suatu daerah dari waktu ke waktu.
Pengertian
dan Bentuk Pyramid Penduduk.
Piramida penduduk adalah diagram batang komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin dan umur yang disusun horizontal. Piramida penduduk dapat dibedakan pula atas tiga macam, yaitu ekspansif, konstruktif, dan stasioner.
Piramida penduduk adalah diagram batang komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin dan umur yang disusun horizontal. Piramida penduduk dapat dibedakan pula atas tiga macam, yaitu ekspansif, konstruktif, dan stasioner.
Piramida
ekspansif adalah piramida yang terjadi apabila sebagian besar penduduk berada
pada kelompok usia muda. Adapun piramida konstruktif adalah piramida yang
terjadi apabila kelompok usia muda jumlahnya sedikit, sedangkan piramida
stasioner adalah piramida yang terjadi apabila banyaknya penduduk dalam setiap
kelompok usia relatif sama.
Persebaran Penduduk
Persebaran atau distribusi penduduk
adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau
tidak.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran dan kepadatan penduduk tiap-tiap daerah atau Negara sebagai berikut:
1.Faktor Fisiografis
2. Faktor Biologis
3. Faktor Kebudayaan dan Teknologi
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran dan kepadatan penduduk tiap-tiap daerah atau Negara sebagai berikut:
1.Faktor Fisiografis
2. Faktor Biologis
3. Faktor Kebudayaan dan Teknologi
Pengertian Rasio Ketergantungan
Rasio
Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan antara
jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun
keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64 tahun. Rasio
ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio Ketergantungan
Muda dan Rasio Ketergantungan Tua.
- Rasio Ketergantungan Muda adalah perbandingan jumlah penduduk umur 0-14 tahun dengan jumlah penduduk umur 15 - 64 tahun.
·
Rasio Ketergantungan Tua adalah
perbandingan jumlah penduduk umur 65 tahun ke atas dengan jumlah penduduk di
usia 15-64 tahun.
PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN DI INDONESIA
a.Kebudayaan
Hindu
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia
di Pulau Jawa. Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan
kebudayaan. Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya
ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan
Hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat.
Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa
tumbuh dan berdampingan secara damai.
b.Kebudayaan
Islam
Abad ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia,
oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama
Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke
Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam
yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia
berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak secara
paksa. Melainkan dengan cara baik-baik, di samping itu disebabkan sikap
toleransi yang dimiliki bangsa kita.Agama Islam berkembang pesat di Indonesia
dan menjadi agama yang mendapat penganut sebagian terbesar penduduk
Indonesia. Kebudayaan Islam memberi saham yang besar bagi perkembangan
kebudayaan dan kepribadian Bangsa Indonesia.
C. Kebudayaan Barat
Unsur kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain
dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat.
Masuknya budaya Barat ke Negara Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau
penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan
perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis
Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan
bergaya arsitektur Barat.
Macam-macam Norma
Dilihat dari kekuatan mengikat terhadap anggota masyarakat,
norma dibedakan menjadi beberapa tingkatan, yaitu
1. Cara (usage) adalah norma yang paling lemah daya pengikatnya karena orang yang melanggar hanya mendapat sanksi dari masyarakat berupa cemoohan atau ejekan saja.
1. Cara (usage) adalah norma yang paling lemah daya pengikatnya karena orang yang melanggar hanya mendapat sanksi dari masyarakat berupa cemoohan atau ejekan saja.
2. Kebiasaan (folkways) adalah suatu aturan
dengan kekuatan mengikat yang lebih kuat daripada usage karena kebiasaan
merupakan perbuatan yang dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi bukti bahwa
orang yang melakukannya menyukai dan menyadari perbuatannya.
3. Tata Kelakuan (mores) adalah aturan yang
sudah diterima masyarakat dan dijadikan alat pengawas atau kontrol, secara
sadar atau tidak sadar, oleh masyarakat kepada anggota- anggotanya. Selain itu
norma-norma yang berlaku di masyarakat dapat diklasifikasikan dalam 5 jenis,
yaitu norma agama, kesusilaan, kesopanan, kebiasaan, dan hukum.
1. Norma agama, adalah suatu norma yang berdasarkan ajaran atau kaidah suatu agama.
1. Norma agama, adalah suatu norma yang berdasarkan ajaran atau kaidah suatu agama.
2. Norma kesusilaan, didasarkan pada hati
nurani atau akhlak manusia.
3.
Norma kesopanan, adalah norma yang berpangkal dari aturan tingkah laku yang
berlaku di masyarakat seperti cara berpakaian, cara bersikap dalam pergaulan,
dan berbicara.
4. Norma
kebiasaan merupakan hasil dari perbuatan yang dilakukan secara
berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan.
5. Norma hukum,
adalah himpunan petunjuk hidup atau perintah dan larangan yang mengatur tata
tertib dalam suatu masyarakat (negara).
|
Pengertian kebudayaan
|
Kebudayaan dalam
bahasa Inggris disebut culture. Kata tersebut sebenarnya berasal dari
bahasa Latin = colere yang berarti pemeliharaan, pengolahan tanah menjadi tanah
pertanian. Selanjutnya kata itu diberi arti “pembentukan dan pemurnian jiwa”.
Sedangkan kata budaya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu kata buddayah. Kata
buddayah berasal dari kata budhi atau akal. Manusia memiliki unsur-unsur
potensi budaya yaitu pikiran (cipta), rasa, dan kehendak (karsa). Hasil ketiga
potensi budaya itulah yang disebut kebudayaan. Dengan kata lain kebudayaan
adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Unsur-unsur
kebudayaan
Menurut Koentjaraningrat ada tujuh unsur kebudayaan universal,
yaitu:
a.
Sistem religi yang meliputi:
o sistem
kepercayaan
o sistem
nilai dan pandangan hidup
b.
Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial yang
meliputi:
o kekerabatan
o asosiasi
dan perkumpulan
c.
Sistem pengetahuan meliputi pengetahuan tentang:
o flora
dan fauna
o waktu,
ruang dan bilangan
d.
Bahasa yaitu alat untuk berkomunikasi berbentuk:
o lisan
o tulisan
e.
Kesenian yang meliputi:
o seni
patung/pahat
o relief
f.
Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi yang
meliputi:
o berburu
dan mengumpulkan makanan
o bercocok
tanam
g.
Sistem peralatan hidup atau teknologi yang meliputi:
o produksi,
distribusi, transportasi
o peralatan
komunikasi
Klasifikasi
Pranata Sosial
Dalam kehidupan masyarakat, banyak sekali terdapat pranata
sosial.Penganekaragaman pranata-pranata sosial tersebut berbeda-beda antara
orang satu dengan yang Iainnya. Menurut Koentjarainingrat, ada delapan macam
pranata sosial, yaitu sebagai berikut.
- Pranata sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan,misalnya keluarga.
- Pranata sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mata pencaharian, misalnya pertanian.
- Pranata sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan pendidikan, misalnya TK,SD, SMP, dan SMA.
- Pranata sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan ilmiah manusia, misalnyai1mu pengetahuan.
- Pranata sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan rohani batiniah dalam menyatakan rasa keindahan dan rekreasi, misalnya seni rupa, seni lukis.
- Pranata sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan atau alam gaib, misalnya masjid, gereja, pura, wihara.
- Pranata sosial yangbertujuan memenuhi kebutuhan untuk mengatur kehidupan berkelompk-kelompok/bernegara, misalnya pemerintahan, partai politik.
- Pranata
sosial yang bertujuan mengurus kebutuhan jasmani manusia, misalnya pemeliharaan
kesehatan dan kecantikan